Solo, Bapema News - Himpunan
Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fekultas Ekonomi dan Bisnis UNS kembali mengadakan acara Management Carnival
dengan tema Creative Business. Acara yang diselenggarakan pada tanggal
12 Oktober 2013 tersebut diawali dengan Management Competition dari
perusahaan Mustika Ratu, dilanjutkan dengan Eco Fair, dan diakhiri dengan acara talk show.
Acara Management
Carnival pada tahun 2013 ini berbeda dari tahun sebelumnya.
Dimana pada Management Competition,
tak lagi mengambil kosep Business Plan tapi sudah memasuki Business Case. Selanjutnya untuk bazar Eco Fair yang menjajakan berbagai macam kuliner ini tak lagi diadakan di
depan gedung IV FEB UNS seperti biasanya, namun kali ini diadakan di sebelah timur kantin FEB UNS. Untuk acara talk
show sendiri dikemas dengan lebih ringkas dan lebih santai.
Pada Management Competition yang berkonsep Business Case kali ini telah bekerja sama
dengan perusahaan sehingga bisa mengambil business case perusahaan. Pada perlombaan tersebut berhasil menentukan
beberapa pemenang antara lain Universitas
Padjajaran (sebagai juara I), Universitas Sultan Agung Semarang (sebagai juara
II), dan Universitas Indonesia (sebagai juara III).
Tak
mau ketinggalan, acara talk show yang
mengusung tema “Wonderful Local Creative
Business to Luxurious Indonesia” ini di gelar di Aula FEB UNS, Sabtu pagi (12/10). Acara yang sebagian besar dihadiri oleh kalangan
mahasiswa ini di moderatori langsung oleh
Rifa Anggita Sari selaku Genderal
Manager HMJM FEB UNS. Hadir sebagai pembicara Nina Moran (salah satu founder Go Girl! Magazine), Erik Hidayat
(pemilik beberapa real estate), dan Niluh Djelantik (pengusaha sepatu Niluh
Djelantik). Pada acara tersebut Niluh
Djelantik juga menyampaikan pesannya kepada para peserta
yang telah hadir. “Menjadi entrepreneur itu bukanlah
satu-satunya pilihan pekerjaan. Namun, menjadi
karyawan yang baik itu tidak kalah menariknya karena kalian bisa membangun
mimpi terbaik kalian dan mimpi buruk kalian semua tergantung diri kalian
sendiri. Dan tempat dimana nanti kalian bekerja adalah medianya,” tuturnya.
Reporter: Fatimah Savira, Silva
Febrianingsih
Penulis: Fatimah Savira
BUSINESS PLAN SERTA BUSINESS CASE DAN BUSINESS OPORTUNITY.
BalasHapusKetiga variabel tersebut sangat penting yang akan mendalami serta mempraktekan usaha dagang atau bisnis. Dua yang pertama sudah dijelaskan oleh reporter TIM SA VERA...Bagus ini namanya kulian by doing. kuliah sambil kerja.
Apa itu "bisnis" oportunity? Anda tahu orang yang jualan lombok di pasar? Dihitung berapa jumlah penjual lombok, banyak khan....kok mereka tetap optimis, jualan di pasar, bahkan pesaingnya banyak? Itu kalo pertanyaanaya sering yang hanay dilihat sektor suply nya. Banyak cara untuk mengarahkan agar konsumen itu berada pada gelombang Micro Wave, konsumen akan tersegmen dengan setia karena mendapatkan pelayanan prima, contoh: lombok yang dijual tadi dibungkus dengan daun pisang, nah ini yang membedakandan menimbulkan sugesti tertentu, termasuk brambang bawangnya juga begitu. Ini salah satu titik untuk mengarahkan perhatian (direct attention). Selain itu juga untuk mendukung pemerintah mensosialisasikan program sampah yang mudah dicerna tanah. Banyak contoh bisnis opportunity? pemasaran juga demikian. Anda membuat blok TI juga demikian, tentunya untuk membangunnya butuh proses yang lama serta membangun segmen yang setia namun demikain bila kita sudah besar juga tetap harus ada "social cost", sebagai pertanggungjawaban bahwa keberhasilan sesuatu itu bukan kita sendiri kuncinya, namun oleh kunci yang lainnya.
Salam: Tim Batik Semar, maupun RRI Surakarta