Selasa, 20 Agustus 2013

Langkah Nyata Apresiasikan Karya Mahasiswa, Fakultas Ekonomi UNS terbitkan Buku Berjudul “Ekonomi Lingkungan, Ekonomi Syariah, dan Kewirausahaan”


Pepatah mengatakan bahwa kualitas diri seseorang dapat terlihat dari kualitas karya atau tulisan yang dihasilkan. Mahasiswa sebagai kaum terpelajar yang dihormati oleh masyarakat sudah seharusnya peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar. Mahasiswa dapat menuangkan pemikiran-pemikiran mereka dalam sebuah tulisan. Di lingkungan mahasiswa sendiri, banyak media maupun wadah yang mampu menampung tulisan-tulisan mahasiswa, mulai dari hal yang sangat sederhana seperti mading, perlombaan karya tulis ilmiah, maupun program pemerintah seperti Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM), hingga media cetak seperti buletin, majalah, hingga koran.
Ternyata sudah banyak karya berupa tulisan hasil dari pemikiran mahasiswa FE UNS yang dinilai berkualitas. Tidak sedikit pula yang telah mendapatkan penghargaan seperti memenangkan lomba karya tulis ilmiah di berbagai tingkatan maupun lolos di berbagai program PKM, seperti PKM-Penelitian (PKMP), PKM-Teknologi (PKMT), PKM-Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT), PKM-Kewirausahaan (PKM-K).
            Sebuah karya akan hilang jika tidak ada yang mengabadikannya. Oleh karenanya, Fakultas Ekonomi UNS telah menerbitkan sebuah buku yang berisikan karya-karya tulis berkualitas dari para mahasiswanya selama tiga tahun terakhir. Buku tersebut berjudul “Ekonomi Lingkungan, Ekonomi Syariah, dan Kewirausahaan”. Buku yang terbagi dalam 3 tema besar yaitu mengenai Ekonomi Lingkungan, Ekonomi Syariah, dan Kewirausahaan ini diedit oleh Aryo Dharma Pahla Irhamna, Bachtiar Aminuddin, Retnia Wulandari, dan Greret Kalla Buana. Tema yang diambil memiliki peran penting dan nyata di tengah-tengah ketidak-pastian ekonomi global.
Launching sekaligus bedah buku tersebut berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi UNS, Senin (24/6). Acara tersebut dihadiri oleh Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan FE UNS, Lukman Hakim, S.E., M.Si. selaku Pembantu Dekan III FE UNS, para editor buku, mahasiswa yang karyanya telah dibukukan, serta perwakilan dari UKM FE UNS. Buku dengan tag-line “Sumbangan Ide Pemikiran Intelektual Muda Kentingan” ini disambut meriah oleh banyak hadirin, karena buku ini merupakan kali pertama yang ada di kampus UNS.
Diterbitkannya buku ini ditujukan untuk mengapresiasi karya mahasiswa agar terus dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku, maka karya tersebut akan terus dapat dinikmati oleh pembacanya. Selain itu, penerbitan buku ini juga diharapkan menjadi media pelatihan dalam hal mengapresiasi karya seseorang, dalam hal ini adalah mahasiswa. Dengan demikian karya tersebut tidak akan “mati”.
Penulis: Riandini Tri Astuti

6 komentar:

  1. Yaa Salaam Ya kholiq Yaa Rozaq ya ghofar....Alhamdulillah saya alumni 1986 FE UNS bisa masuk di block ini. Tidak ada kata terlambat, tidak ada kata disesali namun itu semua ada hikmahnya, IP saya berapa adikku @ koma tujuh lima. Waktu itu cari angka yang namanya nilai dengan skala 1 s.d empat sukarnya bukan main. nilai itu ditulies di kertas tebal, dan saya tidak pernah mengecek dengan nilai yang ada laporan nilai saat kita lulus dengan KRS yang saya pegang. Pokoknya aku percaya dengan biro akademik FE UNS . Bersyukur aku bisa lulus menjadi DRS. BADANku lega....bukan soal belajarnya yang sukar namun badan kok capek setiyap selesai mengikuti kuliah...langsung rebahan di kamar kost. Itu dulu ceritanya pertama kali aku masuk di blokc ini.

    BalasHapus
  2. Lalu aku mencoba meneliti BADAN ini....Barangkali ada yang ke NA seperti diriku....aku suka mimisan di lobang atas aliyas hidung ini, namun sekarang hilang dengan otomatis. Aku ingin berkomunikasi dengan sesuatu.....aku berusaha mencoba....terus aku teliti hingga umurku sekarang ini.....mengapa kadang ideku buntung, namun ketika aku teliti ide itu bisa muncul perlu syarat. Nah syarat ini terus aku gali.

    BalasHapus
  3. Judul: Time Value for money menurut cerita Pemuda AL Kahfi

    Ada beberapa pemuda yang ditidurkan dala suatu Ghowa yang disebut dalam surat al kahfi, sejumlah pemuda itu ditidurkan oleh Allah SWT di dalam goa, dengan anjingnya yang ada dimulut goa. Cerita ini harus diimani (Al Baqarah ayat 3) apalagi kejadiannya ini sudah beratus ratus tahun sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Tidak main main, berapa lama tidurnya 350 tahun....

    Jangan kaget tidur kita bahkan umur kitapun tidak akan melebihi tim al kahfi ini. Memang orang dulu kalla itu umurnya panjang sekali, kalo tidurnya sejumlah itu bisa dilogika berapa umurnya, logikanya harus lebih dari jumlah itu. Ada hikmah dari kejadian itu. Mulainya saya tidak terpikirkan muncul kerangka yang namanya kerangka pemikiran, bukankah ini konsep time value for money, pada cerita bagian apa? Pemuda itu masuk gowa ternyata bawa uang tentunya bukan uang kertas, berarti dia (tim itu) tidak menyangka akan tidur di dalam goa, barang kali seperti kita picnic ke gowa selawrong, lalu tiba2 ngantuk, anjingnya kok setia di bibir goa yah... mungkin sudah dilatih tu onenya.

    BalasHapus
  4. Time value for money dimana? Bawa uang logam, apakah laku setelah tidur selama itu. Inilah konsep dasar dari ilmu bahwa uang itu memiliki hubungan dengan masalah waktu. bukan hanay uang barangpun juga demikian khan. Namun walalupun siklusnya bisa berbeda dari kasus ke kasus. Kakek Ibrahim sudah sepuh baru menampakkan....itu bukti perbedaan dari kasus ke kasus. Begitu pula Rasul tidak harus ganteng seperti Yusup, nabi Ayup diuji oleh Penguji Sang Maha Pencipta. kuat khan...Kepompong juga begitu dia akan nampak menarik setelah puasa hingga bisa berubah bentuk. Juga begitu wanita kalo sudah pakai lipenstip maupun kacamata sudah bisa berubah. Ditambah bajunya hitam (HB)

    BalasHapus
  5. Time value for money dari cerita ini harus menjadi kajian Ekonomi sYariah, denagn menjawab pertanyaan berikut ini:




    Satu: Apa bisa dikaitkan cerita Tim Al Kahfi tadi dengan ilmu yang kita pelajari dalam Manajemen Keuangan, dalam Ekonomi Makro, Dalam Mata Kuliah Evaluasi Proyek, dalam teori umur ekonomis DSb.

    BalasHapus
  6. Dua: time value for goods juga mirip demikian, hanya harus diakui bahwa goods (barang/jasa) kadang kalla terdapat kasus pengecualian, hingga menimbulkan pertanyaan untuk bahan kajian, yakni: Nilai intrinsik yang disebabkan goods tersebut memiliki kekuatan energi, menyebabkan formulanya agak berbeda dibandingkan formula yang liniear antara nilai kegunaan dengan masalah waktu. Lalu bagaimana harus memperlakuakn asset yang memiliki karakteristik seperti ini?
    Contoh assetnya: benda purba kalla yangdilindungi dinas purba kalla (bisa menjadi pusat pendapatan), buku2 yang bisa mengandung, informasi/data penting yang hingga sekarang masih misteri, baik misteri tafsirnya maupun misteri barangnya namun memiliki potensi energi yang bisa dikelola). TerbuktiBelanda , Inggris maupun Jepang tertarik untuk mengoleksi buku bacaan tersebut, hingga untuk mengawetkannya harus dibuat file digital.

    Ada informasi yang belum terkuak maupun masih disimpan yang itu penting, apakah informasi terkait geologi, baik geologi tanah maupun geologi genetika;


    Tiga: Maka pertanyaan berikutnya, para Ahli Ekonomi Syariah harus merumuskan tentanbg konsep umur ekonomis tentang uang maupun barang/jasa hingga memenuhi syarat secara syar'i termasuk integralnya. Apakah alat hitungnya serta akadnya untuk transaksi syariah harus dihubungkan? Cukupkan akhadnya yang menentukan syariat saja, atau alat hitung boleh mengikuti konsep time value for money (dengan mengkaji cerita dalam tim Al Kahfi tadi)........Demikian semoga bermanfaat. Jumpa lagi

    BalasHapus