Jumat, 07 Desember 2012

LOMBA FOTOGRAFI BAPEMA FE UNS


SYARAT LOMBA FOTO + KETERANGAN
1.      Tema : Kami (Masih) Ada
2.      Foto harus sesuai tema lomba
3.      Lomba diikuti oleh umum
Lomba boleh diikuti dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan yang telah bekerja
4.      Foto boleh menggunakan kamera handphone/pocket/DSLR
5.      Editing hanya sebatas contrast, brightness, dan level
6.      Foto merupakan hasil karya sendiri, bukan karya orang lain
Jika diketahui hasil foto yang dikumpulkan adalah hasil karya orang lain, maka peserta akan didiskualifikasi
7.      Ukuran foto 10 R, disertai softfile foto dalam bentuk CD
Foto dicetak dalam ukuran 10R, serta saat pengumpulan foto disertai softfile foto dalam bentuk CD
8.      Foto diberi judul dan keterangan gambar (caption) dibagian bawah foto
Contoh seperti foto dalam  koran,dibelakang foto diberi Judul serta keterangan gambar
9.      Foto dikumpulkan di sekretariat Badan Pers Mahasiswa (Bapema) Lt.1 Gedung KM Fakultas Ekonomi, Jln. Ir. Sutami 36A, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126
10.  Foto disertai dengan identitas lengkap, identitas ditulis dibelakang foto
Dibagian belakang foto diberikan identitas lengkap (Nama Lengkap, Alamat, Tempat/Tanggal Lahir, e-mail, No. Hp)
11.  Biaya pendaftaran Rp 30.000,00 untuk 3 foto
Jika ingin lebih dari 3 foto, peserta dikenakan biaya lagi
12.  Total Hadiah Jutaan Rupiah + Piagam + Trofi
13.  Foto belum pernah dipublikasikan sebelumnya/belum pernah menang mengikuti lomba
14.  Foto yang telah dilombakan akan menjadi hak milik penyelenggara lomba
15.  Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat
16.  Maksimal pengumpulan foto 30 Desember 2012
Panitia tidak akan menerima hasil foto jika pengumpulan foto lebih dari waktu yang ditentukan
17.  Informasi lebih lanjut hubungi:
CP                   : 0856 2679 444 (Desy)
                          0856 9385 7974 (Colid)
                          294C88D0 via BBM (Andre)
Twitter            : @bapemafeuns
Facebook         : Bapema Fe Uns
Blog                : http://bapemafeuns.blogspot.com/

Alur Pengumpulan Foto:
1.      Foto dicetak dalam ukuran 10R
2.      Hasil cetakan foto yang akan dikumpulkan disertai dengan CD yang berisi softfile foto
3.      Pada bagian belakang foto ditulis identitas lengkap peserta: Nama Lengkap, Alamat, Tempat/Tanggal Lahir, e-mail, No. Hp
4.      Foto diberi judul serta keterangan foto pada bagian bawah/belakang foto
5.      Berkas tersebut dimasukkan dalam amplop cokelat, dan diberi identitas
6.      Berkas dapat dikumpulkan di sekretariat Badan Pers Mahasiswa (Bapema) Lt.1 Gedung KM Fakultas Ekonomi, Jln. Ir. Sutami 36A, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126
7.      Saat pengumpulan berkas, peserta melakukan pendaftaran dan administrasi
8.      Peserta menunggu pengumuman
9.      Foto-foto yang terpilih akan dipamerkan di Fakultas Ekonomi Uniersitas Sebelas Maret Surakarta, pada 7- 13 Januari 2012

2 komentar:

  1. ANTARA FOTO DAN BUKAN FOTO - prespektif berbagai sudut...

    Gambar barangkali mata yang paling bawah ketika panca indra masih memanjakan yang namanya mata. Keindahan serta pesona gambar memang bisa dinikmati melalui mata, namun juga ada yangmemanfaatkan indra lainnya untuk menikmati kebesaran penciptaan Sang Maha Kuasa. Jangan lupa kadang mata kita dibuat salah, ini yang harus diperhatikan jika indra lainnya tidak dimanfaatkan. Dalam kehidupan modern ini banyak ilmu yang bisa kita pelajari jika kita bisa menggunakan media mata batien kita. MAka penting mengkolaborasikan kedua indra tersebut untuk berbagai manfaat. Bagaikan mengkombinasikan antara kopling dengan gas ketika berkendaraan.Maka banayak para ahli tafsir ketika mereka membaca ayatayat, kemudian menterjemahklan serta menafsirkan, beliau tidak hanya menggunkan mata saja, namun berbagai panca indra didaya gunakan untuk mepertajam analisisnya hingga sampai bisa dipahami oleh semua pemerhati. Nah maka ini menjadi bukti bahwa hidayah bisa masuk melalui berbagai pintu panca indra.

    BalasHapus
  2. Demikian pula para pengobat alternatif, bukan hanya sakit BADAN namun sakit kejiwaan juga bisa dideteksi melalui cara ini. Entah bagaimana caranya namun beliau memiliki cara untuk mengetahuinya. Kalo dokter sering melakukan deteksi dini pada pasiennya dengan mengukur suhu serta mendengar detak jantungnya, maka para pengobat tersebut juga punya cara cepat untuk mengetahui problematika, termasuk juga menguji media alat ujinya ketika ingin mengetahui sumber penyebabnya. Maka ada pengobat yang bekerja dengan berbagai bentuk namun dalam rangka mendeteksi segala sesuatu. Beliau juga tidak perlu menanyakan apa kebutuhan Pihak yang menghadap, karena itu salah satu bentuk komunikasi tingkat tertentu, yang semuanya berkoridor etika serta kesopanan. Kedua variabel tersebut merupakan pagar yang harus ditaati. Mengapa para pengobat alternatip bisa tahu titik rawan yang berpotensi salah letak syaraf pada pundak maupun lengan tangan maupun kaki. Bahkan bisa tahu, anak yang kepalanya masih terkunci oleh sesuatu. Serta bisa mendeteksi pula jika sesuatu itu telah dan akan dibuka. Memang semua itu menunggu antrian karena ilmupun berstrata hingga tidak cukup hanaya mata untuk mendeteksinya sehingga penyusun skenario bisa terbelalak ketika standar deviasi yang di skenariokan dahulu, itulah kemampuan panca indra yang kadang ada intervensi, bagaikan koefisien determinasi dalam ilmu statistik yang bisa beraksi diluar dugaan. Karena interaksi ada sesuatu yang dinamis.....jumpa lagi

    Salam untuk; Ambar Rita

    BalasHapus