SYARAT LOMBA FOTO +
KETERANGAN
1. Tema
: Kami (Masih) Ada
2. Foto
harus sesuai tema lomba
3. Lomba
diikuti oleh umum
Lomba boleh diikuti dari kalangan pelajar,
mahasiswa, dan yang telah bekerja
4. Foto
boleh menggunakan kamera handphone/pocket/DSLR
5. Editing
hanya sebatas contrast, brightness, dan level
6. Foto
merupakan hasil karya sendiri, bukan karya orang lain
Jika diketahui hasil foto yang dikumpulkan
adalah hasil karya orang lain, maka peserta akan didiskualifikasi
7. Ukuran
foto 10 R, disertai softfile foto dalam bentuk CD
Foto dicetak dalam ukuran 10R, serta saat
pengumpulan foto disertai softfile foto dalam bentuk CD
8. Foto
diberi judul dan keterangan gambar (caption) dibagian bawah foto
Contoh seperti foto dalam koran,dibelakang
foto diberi Judul serta keterangan gambar
9. Foto
dikumpulkan di sekretariat Badan Pers Mahasiswa (Bapema) Lt.1 Gedung KM
Fakultas Ekonomi, Jln. Ir. Sutami 36A, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 57126
10. Foto
disertai dengan identitas lengkap, identitas ditulis dibelakang foto
Dibagian belakang foto diberikan identitas
lengkap (Nama Lengkap, Alamat, Tempat/Tanggal Lahir, e-mail, No. Hp)
11. Biaya
pendaftaran Rp 30.000,00 untuk 3 foto
Jika ingin lebih dari 3 foto, peserta
dikenakan biaya lagi
12.
Total Hadiah Jutaan Rupiah + Piagam + Trofi
13.
Foto belum pernah dipublikasikan
sebelumnya/belum pernah menang mengikuti lomba
14. Foto
yang telah dilombakan akan menjadi hak milik penyelenggara lomba
15.
Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat
16. Maksimal
pengumpulan foto 30 Desember 2012
Panitia tidak akan menerima hasil foto jika
pengumpulan foto lebih dari waktu yang ditentukan
17. Informasi
lebih lanjut hubungi:
CP :
0856 2679 444 (Desy)
0856 9385 7974 (Colid)
294C88D0 via BBM (Andre)
Twitter :
@bapemafeuns
Facebook :
Bapema Fe Uns
Blog : http://bapemafeuns.blogspot.com/
Alur
Pengumpulan Foto:
1. Foto
dicetak dalam ukuran 10R
2. Hasil
cetakan foto yang akan dikumpulkan disertai dengan CD yang berisi softfile foto
3. Pada
bagian belakang foto ditulis identitas lengkap peserta: Nama Lengkap, Alamat,
Tempat/Tanggal Lahir, e-mail, No. Hp
4. Foto
diberi judul serta keterangan foto pada bagian bawah/belakang
foto
5. Berkas
tersebut dimasukkan dalam amplop cokelat, dan diberi identitas
6. Berkas
dapat dikumpulkan di sekretariat Badan Pers Mahasiswa (Bapema) Lt.1 Gedung KM
Fakultas Ekonomi, Jln. Ir. Sutami 36A, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
57126
7. Saat
pengumpulan berkas, peserta melakukan pendaftaran dan administrasi
8. Peserta
menunggu pengumuman
9. Foto-foto
yang terpilih akan dipamerkan di Fakultas Ekonomi Uniersitas Sebelas Maret
Surakarta, pada 7- 13 Januari 2012
ANTARA FOTO DAN BUKAN FOTO - prespektif berbagai sudut...
BalasHapusGambar barangkali mata yang paling bawah ketika panca indra masih memanjakan yang namanya mata. Keindahan serta pesona gambar memang bisa dinikmati melalui mata, namun juga ada yangmemanfaatkan indra lainnya untuk menikmati kebesaran penciptaan Sang Maha Kuasa. Jangan lupa kadang mata kita dibuat salah, ini yang harus diperhatikan jika indra lainnya tidak dimanfaatkan. Dalam kehidupan modern ini banyak ilmu yang bisa kita pelajari jika kita bisa menggunakan media mata batien kita. MAka penting mengkolaborasikan kedua indra tersebut untuk berbagai manfaat. Bagaikan mengkombinasikan antara kopling dengan gas ketika berkendaraan.Maka banayak para ahli tafsir ketika mereka membaca ayatayat, kemudian menterjemahklan serta menafsirkan, beliau tidak hanya menggunkan mata saja, namun berbagai panca indra didaya gunakan untuk mepertajam analisisnya hingga sampai bisa dipahami oleh semua pemerhati. Nah maka ini menjadi bukti bahwa hidayah bisa masuk melalui berbagai pintu panca indra.
Demikian pula para pengobat alternatif, bukan hanya sakit BADAN namun sakit kejiwaan juga bisa dideteksi melalui cara ini. Entah bagaimana caranya namun beliau memiliki cara untuk mengetahuinya. Kalo dokter sering melakukan deteksi dini pada pasiennya dengan mengukur suhu serta mendengar detak jantungnya, maka para pengobat tersebut juga punya cara cepat untuk mengetahui problematika, termasuk juga menguji media alat ujinya ketika ingin mengetahui sumber penyebabnya. Maka ada pengobat yang bekerja dengan berbagai bentuk namun dalam rangka mendeteksi segala sesuatu. Beliau juga tidak perlu menanyakan apa kebutuhan Pihak yang menghadap, karena itu salah satu bentuk komunikasi tingkat tertentu, yang semuanya berkoridor etika serta kesopanan. Kedua variabel tersebut merupakan pagar yang harus ditaati. Mengapa para pengobat alternatip bisa tahu titik rawan yang berpotensi salah letak syaraf pada pundak maupun lengan tangan maupun kaki. Bahkan bisa tahu, anak yang kepalanya masih terkunci oleh sesuatu. Serta bisa mendeteksi pula jika sesuatu itu telah dan akan dibuka. Memang semua itu menunggu antrian karena ilmupun berstrata hingga tidak cukup hanaya mata untuk mendeteksinya sehingga penyusun skenario bisa terbelalak ketika standar deviasi yang di skenariokan dahulu, itulah kemampuan panca indra yang kadang ada intervensi, bagaikan koefisien determinasi dalam ilmu statistik yang bisa beraksi diluar dugaan. Karena interaksi ada sesuatu yang dinamis.....jumpa lagi
BalasHapusSalam untuk; Ambar Rita