John (kiri), Ray (tengah), Fachri (kanan) saat ditemui disela-sela pertandingan |
Ditengah
minimnya prestasi tim basket putra Universitas Sebelas
Maret (UNS),
tiga punggawa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB),
John (EP 2010), Ray (Akuntansi 2011), dan Lintang (EP 2013) berhasil membawa
tim berjuluk Lanange Jagad tersebut menyabet medali perak di kejuaraan Pekan Olimpiade Mashasiswa Profinsi (Pomprov)
2013. Hal ini membawa kebanggaan
tersendiri bagi Fakultas dalam berperan serta megharumkan nama universitas
di kancah olahraga basket.
Selama bimbingan di
tim basket UNS, mereka melakukan latihan rutin setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu
dan Minggu secara teknik dan game. Pelatih
hanya memberikan program, yang kemudian dijalankan oleh tim. “Kita dari UKM
Basket nggak terlalu nge-push mereka untuk
basket soalnya tetap tujuan utama yaitu kuliah. Soalnya di event manapun
sekarang, setiap mahasiswa yang mengikuti event basket harus memiliki IPK
senilai 2. Mungkin banyak orang bilang kalau IPK 2 itu rendah tapi UNS sendiri
pun sudah pernah merasakan pahitnya nggak bisa mengeluarkan pemain yang
sebenarnya bagus tapi IPK dibawah 2. Jadi kita tetap latihan, tapi kalau mereka
bilang ada tugas ya kita nggak mungkin maksa mereka untuk latihan,”
tutur Fachri.
Dalam pertandingan di Pomprov, tim basket kebanggaan UNS yang
dilatih oleh Coach Wempy Rianto dari Bhineka Pertamina Sritex Solo
tersebut menang melawan UDINUS pada perebutan juara grup dengan skor 52-37.
Tetapi saat perebutan medali emas mereka kalah melawan UKSW dengan skor 84-53
dan akhirnya hanya bisa puas dengan medali perak. Dua pertandingan tersebut
dianggap paling berkesan oleh mereka. “Jadi kita sempat 1 grup di Pomprov
dengan UDINUS. Dari sejarah tahun 90an sejak UKM basket ada sampai tahun ini,
baru kemarin ini kita bisa ‘ngalahin’
UDINUS dan kita bisa maju ke final. Seharusnya kalau sesuai dengan kategori
kelompok umur kita, kita yang mendapat emas. Tapi pada paginya seluruh pemain
yang bermain di NBL yang masih kuliah di Satya Wacana didatangkan untuk melawan
UNS. Tapi kita tetap berjuang walaupun
hasilnya perak. Jadi dua pertandingan itu benar-benar berkesan buat saya,”
sahut John.
Staf
kepelatihan berharap lolosnya tim basket UNS dalam Pomprov bisa menjadi
motivasi di ajang LIMA, dan bisa menjadi juara di Jateng maupun Nasional.
Selain itu, sebagai ketua tim Basket UNS John juga menuturkan harapannya, “Saya
berharap ini hanya sebagai awal dari sejarah prestasi kedepannya. Semoga apa
yang saya harapkan ini bisa terwujud dan tentunya tidak cuma berharap, saya
juga menyusun program-program ini sudah dua tahun ini dan akhirnya kesampaian
di event belakangan ini dan baru patah di final Pomprov kemarin kita
hanya puas di nomor 2. Di event sebelumnya di PERBASI Cup dan
Yamaha Cup kita nomor 1. Jadi semoga kedepannya kita selalu membawa nama
baik UNS baik putra maupun putri.”
Reporter: Arif Racman S., Rony Ananta P.
Penulis: Amalia Khoirunnisa
OLAH RAGA ADALAH BAGIAN SOFT SKILL GENERASI MUDA
BalasHapusAnda tahu dosen ISI Parang Tritis DIY, yang bernama Didik NT, karya beliau banyak, baik yang menggunakan topeng maupun tidak. Itulah kreatifitas dari suatu seni, bagaimana denagn Olah Raga, juga demikian. Olahraga adalah bagian dari soft skill yang harus bisa dikembangkan.Hanya kebetullan yang menggunakan nama Didik itu menjadi terkenal, jangan dihubung hubungkan. Olah raga apapun jenisnya, apakah loncat tinggi, literasi play, tenis, badminton, sepak bola, sepak takraw, pencak silat, Dst.
Apa keuntungan memiliki soft skill? Satu. legowo aliyas sportiv/jiwa ksatria, dua. mudah beradaptasi, tiga. bisa mengarahka perhatian empat. mengetahui kunci kunci permainan, lima. wawasan luas, enam. selalu menjaga kondisi baik BADAN maupun kondisi strategi, tujuh. selalu melihat medan, delapan. mudah menjalin relasi.
Contoh; dulu ada band, pemain para mentri, yakni elek yobend, lalu ada band para alumni perguruan tinggi, ada juga kumpulan para pedalang, yang mewariskan karakter dalang pada generasi penerusnya, termasuk para pesindennya. Masih banyak lagi contohnya, mewariskan sof skill pada generasinya berikutnya, dengan berbagai cara baik melalui pembentukan karakter maupun dengan cara dibangun dari berbagai jarak. Nah maak adik adik jadilah generasi yang bisa mewariskan untuk periode selanjutnya, wallaupun itu sekedar pelatihan mengurus tukang bangunan setiap hari kerja. Ada ilmunya, bagaimana mentransfer ilmu....dengan sekaligus mentranfer energi . Secara otomatis akan mengenalkan praktek manajemen, dan mengenalkan akhirnya bisa mengetahui bahwa para tukangnya adalah bisa saudaranya sendiri, barangkali bisa begitu.
Diolah oleh Tim:
Mas Didik serta PAk Marone Asri serta PAk Heru Nur Bejo