Senin, 08 Oktober 2012

Ahh ! membaca .....




Ahh ! membaca .....
Membaca , hal yang sebenarnya sangat penting untuk dilakukan bagi semua orang , terutama para pengenyam pendidikan mulai dari siswa sampai mahasiswa. Miris memang ketika kita mengetahui tingkat minat baca yang ada saat ini , sangat minim dan cenderung terlupakan oleh sebagian besar orang. Padahal ada yang mengatakan bahwa “pembaca yang hebat adalah penulis yang hebat pula” , dari kata – kata itu kita bisa menarik kesimpulan bahwa seorang penulis yang hebat berawal dari seorang pembaca yang hebat. Khususnya bagi para mahasiswa yang tugas akhirnya menulis skripsi , mereka tidak akan bisa menulis skripsi tanpa adanya referensi , dan referensi itupun diperoleh dari membaca sumber – sumber literatur yang ada. Lagi – lagi peran membaca di sini sangat berpengaruh.
Membaca kini menjadi satu hal yang memalaskan bagi sebagian orang , hal itupun tidak luput dari faktor – faktor yang menyebabkan kemalasan itu terjadi. Ada dua faktor yang paling berpengaruh , yang pertama datang dari keluarga khususnya orang tua , penanaman budaya gemar membaca bagi seorang individu diawali dari penanaman sifat suka atau gemar membaca , apabila sejak dini orang tua sudah menanamkan gemar membaca pada anak mereka , niscaya budaya gemar membaca itupun akan terbentuk pada diri anak tersebut dan tidak akan hilang hingga mereka dewasa.
Faktor kedua yaitu semakin berkembangnya teknologi yang ada saat inipun tidak luput pula menjadi faktor penyebab kemalasan membaca , kemudahan mengakses informasi melalui internet membuat sebagian besar orang tidak perlu repot – repot lagi membaca koran ataupun membaca buku untuk memperoleh informasi , Cukup bermodalkan gadget canggih seperti Smart Phone, PC Tablet, dan Laptop serta koneksi internet, berbagai informasi dengan mudah mereka dapatkan.
Faktor lainnya antara lain harga buku yang sangat mahal sementara kondisi perekonomian masyarakat masih memprihatinkan. Orang tentu lebih memilih membeli kebutuhan pokok sehari-hari dari pada membeli buku. Asumsi ini tidak dapat dibenarkan sepenuhnya karena banyak orang yang secara ekonomi telah mampu justru tidak membeli buku. Mereka lebih memilih membeli hand phone terbaru ( biasanya yang pakai kamera ) buat anak-anaknya dari pada membeli buku. Kurangnya fasilitas membaca bagi masyarakat umum yang dibangun oleh pemerintah. Program peningkatan minat baca sebagaimana selalu didengungkan pemerintah tidak akan berdampak apa-apa tanpa dibarengi dengan fasilitas bacaan untuk publik (http://arsyadsalam.wordpress.com/2008/03/05/rendahnya-minat-baca-sangat-berbahaya/).
Rendahnya minat baca mungkin juga adalah pengaruh latar belakang budaya kita yang memang tidak terbiasa dengan bacaan. Dulu para nenek moyang kita memperoleh ilmu dengan cara bertapa dan semedi atau berguru pada orang-orang pintar. Kepandaian yang selalu disampaikan secara lisan turun-temurun.
Tidak mudah memang untuk menumbuhkan minat membaca , apalagi menumbuhkan minat baca pada orang – orang yang sudah terlanjur tidak memiliki minat membaca. Kesadaran bahwa membaca merupakan sebuah kebutuhan adalah yang harus selalu ditanamkan pada benak masing – masing individu dan juga kemauan untuk membaca. Faktor keluarga-pun juga memiliki andil yang besar untuk menumbuhkan minat membaca itu sendiri , penanaman budaya gemar membaca harus sejak dini , karena apabila sudah terlanjur dewasa dan tidak memiliki kemauan untuk membaca , maka akan sangat sulit untuk membentuk pribadi gemar membaca.(radit)

1 komentar: