Ahh ! membaca .....
Membaca
, hal yang sebenarnya sangat penting untuk dilakukan bagi semua orang ,
terutama para pengenyam pendidikan mulai dari siswa sampai mahasiswa. Miris
memang ketika kita mengetahui tingkat minat baca yang ada saat ini , sangat minim
dan cenderung terlupakan oleh sebagian besar orang. Padahal ada yang mengatakan
bahwa “pembaca yang hebat adalah penulis yang hebat pula” , dari
kata – kata itu kita bisa menarik kesimpulan bahwa seorang penulis yang hebat
berawal dari seorang pembaca yang hebat. Khususnya bagi para mahasiswa yang
tugas akhirnya menulis skripsi , mereka tidak akan bisa menulis skripsi tanpa
adanya referensi , dan referensi itupun diperoleh dari membaca sumber – sumber
literatur yang ada. Lagi – lagi peran membaca di sini sangat berpengaruh.
Membaca
kini menjadi satu hal yang memalaskan bagi sebagian orang , hal itupun tidak
luput dari faktor – faktor yang menyebabkan kemalasan itu terjadi. Ada dua
faktor yang paling berpengaruh , yang pertama datang dari keluarga khususnya
orang tua , penanaman budaya gemar membaca bagi seorang individu diawali dari
penanaman sifat suka atau gemar membaca , apabila sejak dini orang tua sudah
menanamkan gemar membaca pada anak mereka , niscaya budaya gemar membaca itupun
akan terbentuk pada diri anak tersebut dan tidak akan hilang hingga mereka
dewasa.
Faktor
kedua yaitu semakin berkembangnya teknologi yang ada saat inipun tidak luput
pula menjadi faktor penyebab kemalasan membaca , kemudahan mengakses informasi
melalui internet membuat sebagian besar orang tidak perlu repot – repot lagi
membaca koran ataupun membaca buku untuk memperoleh informasi , Cukup bermodalkan gadget canggih seperti Smart Phone, PC
Tablet, dan Laptop serta koneksi internet, berbagai informasi dengan mudah
mereka dapatkan.
Faktor lainnya antara lain harga
buku yang sangat mahal sementara kondisi perekonomian masyarakat masih
memprihatinkan. Orang tentu lebih memilih membeli kebutuhan pokok sehari-hari
dari pada membeli buku. Asumsi ini tidak dapat dibenarkan sepenuhnya karena
banyak orang yang secara ekonomi telah mampu justru tidak membeli buku. Mereka
lebih memilih membeli hand phone terbaru ( biasanya yang pakai kamera ) buat
anak-anaknya dari pada membeli buku. Kurangnya fasilitas membaca bagi
masyarakat umum yang dibangun oleh pemerintah. Program peningkatan minat baca
sebagaimana selalu didengungkan pemerintah tidak akan berdampak apa-apa tanpa
dibarengi dengan fasilitas bacaan untuk publik (http://arsyadsalam.wordpress.com/2008/03/05/rendahnya-minat-baca-sangat-berbahaya/).
Rendahnya
minat baca mungkin juga adalah pengaruh latar belakang budaya kita yang memang
tidak terbiasa dengan bacaan. Dulu para nenek moyang kita memperoleh ilmu
dengan cara bertapa dan semedi atau berguru pada orang-orang pintar. Kepandaian
yang selalu disampaikan secara lisan turun-temurun.
Tidak mudah memang untuk menumbuhkan minat
membaca , apalagi menumbuhkan minat baca pada orang – orang yang sudah
terlanjur tidak memiliki minat membaca. Kesadaran bahwa membaca merupakan
sebuah kebutuhan adalah yang harus selalu ditanamkan pada benak masing – masing
individu dan juga kemauan untuk membaca. Faktor keluarga-pun juga memiliki
andil yang besar untuk menumbuhkan minat membaca itu sendiri , penanaman budaya
gemar membaca harus sejak dini , karena apabila sudah terlanjur dewasa dan
tidak memiliki kemauan untuk membaca , maka akan sangat sulit untuk membentuk
pribadi gemar membaca.(radit)
bisa dipercantik lagi tampilannya...
BalasHapus