(MMD)
Oleh:
Endras Woro W S.E., M.M., Ak dan Retno Hargiyanti
, S.E., M.M.
Adik-adik yang saya cintai, masa mahasiswa adalah dimana masa mempersiapkan diri
menjadi lebih
dewasa, baik dewasa pribadi, dewasa keluarga maupun dewasa sosial. Ketiga
dewasa tersebut harus diraih, agar hidup kita menjadi bermakna. Baik bermakna untuk diri sendiri, keluarga maupun lingkungan, di dunia maupun pada kehidupan
setelah kita menghadap Sang Illahi Rabbi. Tidak mudah untuk meraihnya, karena semua itu butuh perjuangan, butuh biaya dan yang jelas butuh kema
uan. Bila digambar jenis kedewasaan tersebut sebagai berikut :
uan. Bila digambar jenis kedewasaan tersebut sebagai berikut :
Dewasa secara pribadi belum tentu dewasa secara
keluarga atau dewasa secara lingkungan. Oleh sebab itu, adik-adik harus
mempersiapkan diri untuk menjadi lebih dewasa
yang utuh dari ketiganya tersebut . Tak mudah, butuh proses dan pembelajaran dari masa
lalu dan masa kini untuk masa depan.
Lalu bila terkait dengan kesuksesan hidup, apa sih
ukuran hidup sukses? Banyak indikator. Ada indikator jumlah ada indikator rasa, mau pilih yang mana hayo?atau kedua-duanya. Yah, boleh-boleh saja, tapi Yang Maha kuasa itu adil. Hingga diciptakan manusia bersuku-suku, berbeda kemampuan, berbeda
sosial -ekonomi dan yang lainnya, karena tujuan pertama kali untuk saling kenal mengenal, baru kemudian terserah mau bagaimana. Inilah
dasar hukum konsep sinergi atau kolaborasi. Lalu kaitanya apa dengan di atas
tadi? Keadilan Yang Maha Kuasa diwujudkan
dalam bentuk penciptaan manusia yang tak
sempurna, dalam artian diciptakan manusia berbeda-beda agar saling sinergi di
dunia ini, seperti ketika orang berkendaraan bannya kempes, dia perlu tukang
ban, demikian pula ketika pak tani perlu garapan sawah, perlu tuan tanah, ketika
pimpinan perlu pijat ada bawahan yang bisa dan mendapat-kan hal yang di inginkan dst.Bila
diskemakan indikator sukses hidup adalah:
Hal itu berarti dalam hidup ini perlu sinergi antar
manusia untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki masing-masing individu. Inilah dasar
kunci sukses hidup, yakni suatu sinergi antar
manusia, yang akan menciptakan energi riil maupun potensial. Bentuk energi riil
berupa energi hasil sinergi dari dua makhluk atau lebih, yakni dengan terpenuhinya
kebutuhan baik jasmani maupun rohani. Nah oleh sebab itu, adik-adik harus
memposisikan diri mau berada pada sinergi yang mana, sebagai fungsi supply atau
sebagai fungsi demand. Sinergi akan timbul ketika terjadi pertemuan antara
kurve supply dan demand, dalam berbagai bentuk. Mudah kan?. Jadi kalian
jangan pesimis menghadapi hidup ini. Bagi adik-adik yang kebetulan terlahir
dari keluarga yang memiliki materi tak sedikit, juga harus memahami hal ini.
Pernahkah kalian merasa bosan, jenuh atau apalah? Nah
disinilah keadilan Yang Maha Kuasa diperlihatkan. berbgi-lah untuk kalian yang memiliki materi yang cukup.
Coba lihat anak-anak yang memiliki kekurangan fisik, maupun mental, ini ladang
dunia akhirat. Dan yang terakhir cobalah untuk menjadi ahli syukur, cari
ketenangan batin hingga terbentuk pribadi yang memiliki rasa syukur dan pribadi
yang muthmainah. Hidup ini memang tidak ada pernah puas nya , hendaklah bersyukur
tanpa mengurangi etos-etos lain.
Lalu, bagi kalian yang kebetulan dilahirkan dari
keluarga yang sederhana bagaimana? Haruskah minder, haruskah termenung, haruskah
hanya mengkhayal? Jangan berkecil hati, kita harus berani tampil juga, banyak pekerjaan yang bisa dan dapat diolah sekecil apapun bentuknya. Carilah potensi
diri yang sudah dimiliki tetapi belum dimunculkan, yah! semacam manajemen
dirilah. Bila di manage dengan baik, akan memunculkan energi dari dalam hingga
dapat dan bisa disinergikan dengan pihak lain, dan akan menghasilkan sesuatu,
asyik deh . Salah satu keunggulandari
para mahasiswa yang terbiasa hidup sederha adalah, mereka memiliki etos perjuangan
yang tinggi, pantang menyerah dan dapat lebih dewasa menjalani
lika-liku hidup. Nilai etos perjuangan
adalah modal sukses apapun yang diperjuangkan. Orang sakitpun perlu etos perjuangan
untuk bisa dan dapat sembuh. Apalagi untuk orang sehat. Pantang menyerah, pantang putus asa, dan
pantang yang lain, merupakan modal sukses para usahawan. Mereka telah berwira usaha
di sektor riil, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Nah tinggal adik- adik nantinya
akan pilih usaha yang seperti apa?
Semuanya memerlukan etos perjuangan yang relatif besar dan kuat. Apalagi bekal
dari para dosen dan kru perguruan tinggi selama kuliah, lebih dari cukup
memadai, tinggal bagaimana mengolahnya.
Persiapan masa depan tidaklah mudah, dalam jangka pendek
lulusan perguruan tinggi memerlukan pekerjaan atau bahkan sudah bisa dan dapat menciptakan
lapangan pekerjaan untuk masa depannya. Setelah terwujud, baru mau atau sudah
berumah tangga, lalu membutuhkan apa lagi? Terus tiada henti yang namanya
kebutuhan. Ada kebutuhan yang harus terpeneuhi
ketika proses untuk memenuhi suatu kebutuhan tersebut . Apa itu kebutuhan proses
untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Lihat gambar berikut:
Faktor sehat, semangt dan motivasi (SSM) harus digali
dari dalam maupun luar untuk memberikan energi sebagai modal usaha pemenuhan
kebutuhan. Dalam kegiatan pemenuhan
kebutuhan diperlukan proses yang memberikan energi yang kuat sehingga akan
memudahkan pencapaian pemenuhan kebutuhan, baik riil maupun abstrak.
Fakta membuktikan bahwa banyak BUMN/BUMD atau
perusahaan swasta atau bahkan pegawai negeri merekrut para lulusan perguruan
tinggi karena dirinya memiliki keunggulan. Nah....keunggulan ini yang harus
dicari dalam diri adik-adik hingga nantinya memiliki daya tarik, daya magnet dan
daya -daya lain. Hingga kita bukan hanya dikenang suatu saat, tetapi
dicari, dicari lho. Memang semua memerlukan proses untuk
membangun daya diri? Tak bisa instant adik adik. Kalo ingin cari
pasangan gimana?. Uwah..... adik adik lebih pinter dan pandai walaupun belum
tentu cerdas. Udah yaa, selamat belajar apa saja. Makasih adik adik. Ketemu lage
ntar ya..... dimana.... .
AYOO Alumni kita berliterasi di ini blokc ini....baru sekarang aku bukak rahasianya...sudah era global siapapun., lintas kampus lintas profesi, lintas alternatip. Rahmatan lil alamien sebagai konsep satu untuk semua kita boleh berbeda umur, berbeda status sosial namun tidak menghalangi untuk bersilahturohiim.
BalasHapusBerapa anak kita, berapa kenalan kita itu karunia Tuhan YME kepada semua makhluk, dengan cara tertentu kunci kita pegang. mungkin kita pernah membekas yang belum tentu bekas yang mengenakan....namun alhamdulillah masih ada yang kita syukuri, kita bisa bertemu lagi. kondisi terkini saya mengelola perpustakaan Balai Diklat PKN BPK Perwakilan DIY. Perpustakaan akan saya usulkan pada pimpinan dengan moto: Sepi namun banyak pengunjung DI Era Teknologi Informasi". Disini tempat kajian, tempat bertanya, tempat relaksasi, tempat memunculkan segala macam ide, dan Pusat Pengkajian Topik Terkini, DSb. "Karang anyar" baru bisa membuka situs ini, kita doakan teman, saudara, orang tua bahkan Ibu kita yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Itulah umur kita tidak tahu, namun kita jangan lupa, lupa tentang apa? Yang paling saya ingat saya adalah masalah PAGAR INTANGIBLE, Berusaha mencari tahu,mengapa sesuatu itu demikian. Hingga akhirnya jari jari ini setiyap hari harus bermaen serta dimainkan. Dulu kepalaku terkunci, pelan pelan dilapangkan....hingga bisa gabung ke situs ini , ayo kita ramaikan terus. kita gali ide untuk kemaslahatan bersama. Dengan begitu semua memperoleh manfaat. bisa menjadi masukan untuk Pembantu Dekan Satu.trimaaksh
Dari: Bono Danu Wiryawan - weru karang tengah.
Dari Jalan Imam Bonjol Jakarta: KOLOM INI AKAN KITA isi TANYA JAWAB MASALAH: administrasi keuangan sektor publik dimana BPK Prof. DR. Mochtar Talib mengabdi di Yayasan Administrasi Indonesia (yai)dengan pendekatan '"best practise".
BalasHapusSaatnya tiba kita bersentuhan dengan administrasi modern yang bertekno9logi informasi. Canggihnya teknologi informasi menghiasi deasin administarsi modern. Suatu saat Sudah tidak jamannya lagi kertas menumpuk, semua terintegrasi secara bertahap sehingga konsep administrasi suda berubah bentuk sertaberubah cara.
Contoh: Mengoreksi karya skripsi sudangmenggunakan E Skripsi sehingga alat deteksinya pencuplikan pendapat ahli secara otomatis dikoreksi oleh sistem. Demikian pula untuk pekerjaan administarasi semangkin canggih, arsip juga E Arsip; Duplikasi dikurangi, cepat segera diketahui. Hubungan logika sudah dengan formula, termasuk logika fungsi persyaratan (.....if.......) termasuk logika persyaratan bertingkat, (......if.......; if........., if.........., ) atau "if before after". Ada yang memerlukan antrian ada pula bisa berbeda ketika memang diperlukan (task force) . "Wait and see" dalam sebuah alur juga berlaku. Suatu peraturan sudah siap dimunculkan, namun belum bisa di muat di Lembaran Negara, menunggu sesuatu, contohnya.
Pertanyaan pertama: E KTP, E Banking adalah metamorfosis adminstrasi dari model lama hingga berbentuk serba E; cara untuk mengikatnya tentunya juga berubah. mohon penjelasan . Da ri Mas Fajar Tangerang Ban - Ten
BalasHapusJawaban: Taat SOP karena elektronik itu sudah memiliki prosedur baik prosedur untuk mendaftar maupun membuka. Pegang buku pentunjuk baik book of manual maupun book of electronic. Dengan demikian, E Administrasipun berlaku seperti itu, walaupun secara bertahap dengan mengutamakan sistem "local dulu" contohnya demikian. Karena pembangunan sistem itu perlu proses bertahap, yang penting ada survei pendahuluan untuk mengidentifikasi pekerjaan yang perlu menjadi titik perhatian dalam penyusunan program oleh programmer. Butuh waktu, itu saja untuk identifikasi pekerjaan. Jelas dong alat ikat adalah SOP, sehingga semua harus siap bila menjadi bagian dari SOP. Apakah botom up maupun sistem gabungan untuk menyusunnya, setiap langkah perlu uji coba, jangan menunggu semua tahap selesai. Karena semua akan berdampak pada bagian lain yang dilewati alur, baik alur tanpa antrian maupun alur dengan antrian. Tidak mungkin print our laporan kinerja ketika laporan kas belum selesai, contohnya. Berlaku lencang yang di depan, seperti baris para komandan itu, teknologi pula. Karena setiap pergerakan apapun itu memiliki energi.
BalasHapusAlur dokumen maupun alur data/informasi ada yang berurutan namun juga ada yang bisa loncat dulu baru berurutan. Contoh: Koleksi buku bisa langsung diadministrasikan baru di pajang namun jika penerimaan koleksi buku di akhir akan hari libur seperti pada Jumat sore hanya bisa dilakukan disimpan dulu baru dikerjakan hari kerja. Itulah aneka alur dalam sebua SOP, hanya yang perlu dicatat, bahwa suatuSOP harus mengandung sistem pengendalian yang kuat. Agar apa Ketika terjadi kemacetan, bisa segera dideteksi.
BalasHapusMEMBANGUN SISTEM SECARA BERTAHAP: KITA SUDAH SEPAKAT INDONESIA INI DALAM NAUNGAN NKRI, SEHINGGA TETAP PERSATUAN MENJADI SESUATU YANG HARUS DIPERHATIKAN, KETIKA POTENSI PERCERAIAN BISA TERJADI DAN SECARA SYARIAT DIPERBOLEHKAN.
BalasHapusKETIKA BERHADAPAN DENGAN PILIHAN PERCERAIAN ITU ADALAH PILIHAN YANG TERAKHIR SEBELUM PILIHAN TERJELEK NAMUN ITU SECARA SYAR I DIPERBOLEHKAN. AJARAN ISLAM ADA PINTU YAKNI PERCERAIAN. INI BUKTI BAHWA SAAT INI NAMANYA PERCERAIAN ITU TIDAK MUDAH SEPERTI JAMAN DULU KALLA.