Selasa, 08 Desember 2015

Kunjungan Mengundang Kecaman

Oleh : Anggia dan Novi                                                                  
Banyaknya pengemis atau peminta-peminta di kampus merupakan masalah sosial yang masih terjadi hingga saat ini. Dalam aktivitas sehari-hari, kita sering mendengar dan menjumpai istilah gelandangan, pengemis, fakir miskin, komunitas punk, atau orang yang luntang lantung. Apapun sebutan yang dipakai, semua istilah itu merujuk pada orang-orang yang sering lalu lalang di jalanan untuk mencari sesuap nasi tanpa berusaha sama sekali dengan menengadahkan tangannya dan ini merupakan pekerjaan utama mereka sebagai pengemis.
Di FEB UNS sendiri setidaknya tiga kali dalam seminggu selalu mendapatkan “kunjungan” dari para peminta ini. Oleh karena itu, kami sebagai badan pers yang ada di FEB UNS mencoba untuk mencari tahu apa pendapat mahasiswa FEB UNS tentang kejadian ini. Dari 20 kuesioner yang kami sebarkan, 20 orang merasa terganggu dengan adanya pengemis di kalangan FEB UNS yang artinya 100% dari responden kami tidak suka dengan adanya “kunjungan” dari para pengemis tersebut. Selanjutnya, 2 orang dari 20 responden menyatakan bahwa mereka selalu memberikan uang kepada para pengemis tersebut sedangkan sisanya menyatakan bahwa mereka tidak mau member dengan berbagai alasan, seperti tidak ingin membuat orang bergantung, pemalas, menjadi kebiasaan meminta, dan memberikan saran lebih baik disumbangkan ke infaq atau PMI yang benar-benar lebih bermanfaat, serta beberapa menyatakan bahwa pengemis harusnya lebih tahu kondisi tempat dimana ia meminta-minta.

Respondent kami juga berpendapat bahwa jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan sangat tidak tertib, tidak aman, dan mengganggu kondisi tempat perkuliahan dimana sebagai lingkungan pendidikan sangat tidak kondusif jika kita selalu mendapatkan “kunjungan” dari pihak eksternal yang tak bertanggung jawab dan mengganggu proses belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen. Dari angket yang disebar, respondent meminta adanya penjagaan keamanan yang lebih ketat dan bila perlu agar karyawan keamanan turut berkeliling untuk mengontrol dan memastikan setiap sudut yang ada agar pengemis tidak masuk ke kawasan FEB UNS lagi. Karena walaupun telah dipasang beberapa cctv, tapi jika tidak ditinjau langsung, pengemis tetap masuk. Adanya teguran atau sanksi kepada pengemis agar mereka jera dan tidak masuk lagi ke kawasan FEB UNS juga menjadi salah satu harapan dari para responden. Selain itu, bagi mahasiswa maupun dosen juga dihimbau untuk tidak memberi kepada pengemis yang datang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar