Oleh
: Anggia dan Novi
Banyaknya
pengemis atau peminta-peminta di kampus merupakan masalah sosial yang masih terjadi
hingga saat ini. Dalam aktivitas sehari-hari, kita sering mendengar dan menjumpai
istilah gelandangan, pengemis, fakir miskin, komunitas punk, atau
orang yang luntang lantung. Apapun sebutan yang dipakai, semua istilah itu merujuk
pada orang-orang yang sering lalu lalang di jalanan untuk mencari sesuap nasi tanpa
berusaha sama sekali dengan menengadahkan tangannya dan ini merupakan pekerjaan
utama mereka sebagai pengemis.
Di
FEB UNS sendiri setidaknya tiga kali dalam seminggu selalu mendapatkan “kunjungan”
dari para peminta ini. Oleh karena itu, kami sebagai badan pers yang ada di FEB
UNS mencoba untuk mencari tahu apa pendapat mahasiswa FEB UNS tentang kejadian
ini. Dari 20 kuesioner yang kami sebarkan, 20 orang merasa terganggu dengan adanya
pengemis di kalangan FEB UNS yang artinya 100% dari responden kami tidak suka
dengan adanya “kunjungan” dari para pengemis tersebut. Selanjutnya, 2 orang dari
20 responden menyatakan bahwa mereka selalu memberikan uang kepada para pengemis
tersebut sedangkan sisanya menyatakan bahwa mereka tidak mau member dengan berbagai
alasan, seperti tidak ingin membuat orang bergantung, pemalas, menjadi kebiasaan
meminta, dan memberikan saran lebih baik disumbangkan ke infaq atau PMI yang
benar-benar lebih bermanfaat, serta beberapa menyatakan bahwa pengemis harusnya
lebih tahu kondisi tempat dimana ia meminta-minta.
Respondent
kami juga berpendapat bahwa jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan sangat
tidak tertib, tidak aman, dan mengganggu kondisi tempat perkuliahan dimana sebagai
lingkungan pendidikan sangat tidak kondusif jika kita selalu mendapatkan “kunjungan”
dari pihak eksternal yang tak bertanggung jawab dan mengganggu proses
belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen. Dari angket yang disebar, respondent
meminta adanya penjagaan keamanan yang lebih ketat dan bila perlu agar karyawan
keamanan turut berkeliling untuk mengontrol dan memastikan setiap sudut yang
ada agar pengemis tidak masuk ke kawasan FEB UNS lagi. Karena walaupun telah dipasang
beberapa cctv, tapi jika tidak ditinjau langsung, pengemis tetap masuk. Adanya teguran
atau sanksi kepada pengemis agar mereka jera dan tidak masuk lagi ke kawasan
FEB UNS juga menjadi salah satu harapan dari para responden. Selain itu, bagi
mahasiswa maupun dosen juga dihimbau untuk tidak memberi kepada pengemis yang
datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar