Pada 8 November 2014 yang lalu, Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNS (HMJ EP) telah mengadakan seminar
nasional 8th ALCOFE (Annual Conference of
Economic Forum) yang bertempat di
aula FKIP UNS. Seminar ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian acara 8th ALCOFE
terdiri dari LKTI tingkat SMA, LKTI tingkat mahasiswa dan kongres IMEPI (Ikatan
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia). Seminar
ini bertemakan “Mendorong Penguatan Kedaulatan Ekonomi
Politik Indonesia Sebagai Fondasi Kemandirian Bangsa.” Acara seminar ini
mengundang beberapa pembicara yaitu Drs Suwarsono MA (Penasihat Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan akademisi Universitas Islam Indonesia),
Dr. Ir. Herry Darwanto S.E., MSoc., Sci., MPhil. (Staf Ahli Kementerian Pertahanan
Bidang Ekonomi), Prof. Ahmad Erani Yustika M.Sc., PhD (Akademisi Universitas
Brawijaya Malang/Moderator Debat Capres 2014), Dani Setiawan (Ketua Koalisi
Anti Uang), dan Bhimo Rizky Samudro, S.E M.Si., PhD (Akademisi UNS). Namun sayangnya
pembicara Prof Ahmad Erani Yustika berhalangan hadir dalam seminar ini. Seminar
ini juga dipandu oleh moderator yaitu Anam Luthfi yang menjabat sebagai
Presiden BEM 2014.
Sedangkan,
Dr Ir Herry Darwanto, S.E., M.Soc., Sci., MPhil memaparkan mengenai pentingnya
pengamanan SDA yang ada di Indonesia untuk penguatan ekonomi politik. Ia
menjelaskan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki sumber daya yang besar, namun
sumber daya tersebut justru dikuasai oleh pihak asing, maka dari itu perlu
adanya pengkritisan kontrak/kerjasama PMA.
Dani Setiawan sebagai ketua koalisi anti
utang dalam seminar ini mengungkapkan
bahwa Indonesia saat ini masih memiliki banyak utang luar negeri dan pembayaran
utang rasionya semakin lama semakin meningkat di APBN. Maka dari itu perlu
adanya optimalisasi penerimaan negara, pajak dan non pajak, serta perlu
adanya evaluasi beban utang di Indonesia.
Sementara itu, Bhimo Rizky Samudro, S.E., M.si., PhD., menjelaskan tentang peradaban dan kedaulatan ekonomi politik di
Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa tentang pengaruh
ketergantungan dan ketidakpastian ekonomi global terhadap kedaulatan ekonomi
Indonesia. Berbagai kebijakan makroekonomi negara cenderung “kurang
berdaulat” karena spirit globalisasi-neoliberal ternyata memberikan banyak
kontradiksi pembangunan.
Di akhir acara seminar ALCOFE,
diumumkan para pemenang LKTI mahasiswa sebagai bagian dari rangkaian acara
ALCOFE 8 dan LKTI ini dimenangkan oleh universitas Mulawarman sebagai juara
pertama, universitas Muhamadiyah Yogyakarta sebagai juara kedua dan universitas
Brawijaya Malang sebagai juara ketiga. Setelah pengumuman LKTI, peserta seminar
juga disuguhi oleh penampilan dari Merah Bercerita yang berhasil menghibur
peserta seminar yang hadir di tempat tersebut.
Penulis : Antonia Elvina
Editor : Ika Herniwanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar