Minggu, 21 Desember 2014

Kemana Saja Uangmu? Catat Pengeluaranmu

Menurut beberapa pendapat, tingkat konsumtif masyarakat Indonesia cukup tinggi dibanding negara-negara lain. Apalagi tingkat konsumtif di kalangan para mahasiswa. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan menjadi mahasiswa adalah masa dimana seseorang mulai mengatur hidupnya sendiri mulai dari waktu hingga urusan keuangan dan hal tersebut sudah tidak sama dengan yang masih berusia sekolah.

Di sini kami telah melakukan poling di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Angket kami sebarkan ke setiap jurusan dan angkatan di fakultas tersebut. Angket yang kami sebar tersebut berisi tentang tingkat konsumtif mana yang lebih tinggi antara mahasiswa yang sudah mencicipi dunia kerja atau yang sama sekali belum pernah bersentuhan dengan dunia kerja. Tingkat konsumtif kami ukur dari urutan prioritas mahasiswa dalam membelanjakan uang yang mereka miliki. Kami juga ingin mengetahui apakah para mahasiswa telah sadar untuk mencatat pengeluaran mereka atau belum, dan apakah mereka sudah mulai menyisihkan uang mereka untuk ditabung atau belum. Hasil dari poling tersebut:

Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa FEB UNS secara random sampling dengan penyebaran quisionner sebanyak 100 mahasiswa.
1. Tingkat kehematan mahasiswa berdasar alasan berbelanja yaitu alasan utama dalam membelikan     barang di mana ada 3 faktor dari peneliti yang kami minta untuk diurutkan yaitu berdasar       kebutuhan, keinginan, dan diskon.



2. Tingkat mahasiswa yang sudah melakukan perencanaan pengeluarannya



3. Tingkat mahasiswa yang sudah melakukan pencatatan terhadap pengeluarannya


4. Tingkat kesesuaian antara perencanaan dan pengeluaran mahasiswa 


5. Tingkat Menabung Mahasiswa


Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ternyata mahasiswa yang belum pernah bersentuhan dengan dunia kerja tingkat konsumtifnya lebih tinggi daripada mahasiswa yang sudah masuk dalam dunia kerja.

Namun, apabila dilihat dari catatan pengeluarannya, ternyata banyak mahasiswa yang belum membuat catatan pengeluaran mereka, sedangkan mahasiswa yang telah membuat rencana pengeluaran, banyak pula yang masih jauh dari target yang telah mereka targetkan.

Dalam hal menyisihkan uang ternyata sudah lumayan banyak mahasiswa yang mulai menyisihkan uang mereka untuk ditabung sebagai jaga-jaga apabila ada keperluan atau kebutuhan mendadak. Dari penyebaran quisioner yang telah dilakukan kepada 100 responden, hasil yang terlihat dari perbedaan antara mahasiswa yang pernah bekerja dengan yang belum bekerja adalah persentase tingkat hemat lebih tinggi pada mahasiswa yang pernah bekerja daripada yang belum bekerja.

Kemungkinan kebanyakan dari para mahasiswa tidak mengetahui kemana saja uang mereka telah mereka gunakan, sehingga banyak mahasiswa yang tidak sadar bahwa uang mereka lebih banyak digunakan untuk sesuatu yang tidak penting. Seharusnya mahasiswa harus bisa memilah dan memilih mana prioritas utama yang harus dibeli dengan uang dan mana yang hanya sekedar keinginan semata. Dengan membuat catatan pengeluaran setiap bulannya, mahasiswa dapat mengetahui tingkat konsumtifnya, uang mereka lebih banyak digunakan untuk apa sehingga mereka dapat mengurangi kebiasaan konsumtifnya agar mereka menjadi lebih hemat. Selain itu, kita dapat mengontrol pengeluaran kita dan lebih bisa menyisihkan uang jatah bulanan untuk prioritas yang lebih penting.

Sebagai mahasiswa, kita harus bisa mengatur pengeluaran karena hal tersebut sangat kita butuhkan di masa depan. Utamakanlah pengeluaran yang lebih penting. Dengan adanya pencatatan pengeluaran per bulan, maka akan lebih mudah diketahui untuk apa saja jatah uang kita selama satu bulan, sehingga hal tersebut dapat menjadi tolok ukur untuk lebih bisa mengatur pengeluaran yang lebih hemat lagi.


Penulis: Anindya D. H. 
Editor: Ika Herniwanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar