Jumat, 26 Desember 2014

Menghadapi MEA dan Memperbaiki Kualitas Bangsa, Kemana Wirausahawan Muda Kita?

Tidak disangka tahun depan kita akan menghadapi terjangan dari Pasar Ekonomi Bebas Asean. Siap tidak siap, mau tidak mau kita harus dapat bersaing dengan kekuatan yang ada dari negara Asean lainnya. Tentu saja Indonesia harus segera mampu membangun kreatifitas dan inovasi dari generasi mudanya agar dapat bertahan. Selain itu untuk dapat bersaing Indonesia juga perlu memperbaiki kualitas bangsanya terutama generasi mudanya. Salah satu tolak ukur terciptanya kreatifitas dan inovasi adalah banyaknya wirausahawan muda yang ada di suatu negara. Hal ini tentu saja bukan sekedar kuantitas melainkan juga kualitas.


Oleh karena itu Institusi Pendidikan memiliki tanggung jawab juga untuk dapat mendidik generasi muda agar menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang ada. Oleh karena itu, kali ini Tim Litbang Bapema meneliti seberapa besar tingkat kewirausahaan yang ada pada para mahasiswa FEB UNS dan juga bagaimana Fungsionalitas yang ada terhadap makul Kewirausahaan yang tentu saja memiliki tujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang ada. Penelitian ini dilakukan secara random sampling kepada 100 responden. Berikut hasil penelitian yang telah dilakukan Tim Litbang Bapema FEB UNS:

1. Tingkat Ketertarikan mahasiswa pada dunia bisnis 



2. Katertarikan mahasiswa terhadap jenis usaha bisnis



3. Tingkat mahasiswa yang sudah terjun ke dunia bisnis


4. Tingkat kemanfaatan yang dirasakan mahasiswa terhadap makul “kewirausahaan”


5. Tingkat kepuasan makul kewirausahaan yang dirasakan mahasiswa 


6. Pendapat mahasiswa kapan seharusnya makul kewirausahaan diberikan pada semester apa


7. Pendapat mahasiswa berapa kali seharusnya diberikan mata kuliah kewirausahaan



Secara umum mahasiswa FEB UNS sudah tertarik untuk terjun ke dunia bisnis, namun masih terbatas hingga kini tingkat mahasiswa yang sudah terjun ke dunia bisnis yaitu hanya 20% dari hasil quisioner yang disebarkan. Fungsionalitas dan kepuasan mata kuliah kewirausahaan sendiri juga sudah cukup tinggi dan tepat sasaran. Namun kebanyakan mahasiwa merasakan bahwa mata kuliah kewirausahaan lebih efektif diberikan 2 kali dalam masa kuliah. Perlu ada sinergi yang seimbang baik dari mahasiswa dan pendidik untuk menciptakan generasi penerus yang hebat. Bagaimana apakah dengan data ini dapatkah semakin memacu anda untuk merintis usaha ? namun yang terpenting adalah terus berkarya dan berinovasi.


Penulis: Widya Nandini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar